Anak-anak Asuh kami
Yayasan kami akan berusaha untuk selalu menyertai/menemani anak-anak asuh kami selama perjalanan mereka dari mulai tingkat Taman Kanak-Kanak hingga tingkat Sekolah Menengah Atas. Tindakan pertama kami adalah untuk dapat menjangkau anak-anak yang terkena dampak langsung dalam peristiwa gempa di Lombok, merekalah yang pertama akan kami sponsori.
Berikut adalah sedikit perkenalan dari setiap anak yang akan memperoleh bantuan dari Yayasan Aquila Aurea Indonesia. Terima kasih kepada para donor yang dengan sangat murah hati memberikan donasi kepada kami.
LILIS
5 tahun
Taman Kanak Kanak
Tinggal dengan bibinya
Lombok
Lilis Suriani
Lilis Suriani adalah seorang gadis berusia 5 tahun dan tinggal di Lombok, dan dia sudah tidak memiliki orang tua. Ayah dari Lilis sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Ibu dari Lilis dengan sangat menyedihkan meninggal dalam kejadian gempa bumi di Lombok pada tahun 2019, dimana saat itu beliau mencoba untuk menyelamatkan putrinya. Setelah peristiwa tragis ini, bibi dan paman Lilis membawa Lilis untuk mereka asuh. Namun sayangnya, Paman Lilis memiliki kondisi kesehatan yang kurang baik dan meninggal pada February 2021. Hal tersebut menyebabkan bibi dari Lilis sebagai satu-satunya tulang punggung bagi keluarganya dan juga Lilis.
Yunita Rumaysho Putri
Yunita Rumaysho Putri berusia 9 tahun dan tinggal Bersama ibu serta adik perempuannya yang bernama Ayesha, di sebuah desa kecil di Utara Lombok. Ayah mereka tewas dalam bencana gempa bumi yang melanda pulau itu pada tahun 2018. Ibu dari Putri, Ibu Yuni, bekerja sebagai guru Taman Kanak Kanak di desa kecil tersebut untuk menghidupi kedua putrinya. Putri bersekolah di Sekolah Dasar setempat dan dia juga belajar membaca AlQuran di salah satu masjid dekat tempat tinggal mereka.
PUTRI
9 tahun
Sekolah Dasar
Tinggal bersama ibunya
Lombok
AYESHA
6 tahun
Taman Kanak Kanak
Tinggal bersama ibunya
Lombok
Ayesha Muttaqin
Ayesha berusia 6 tahun dan tinggal Bersama kakak perempuannya (Putri) serta ibunya (Ibu Yuni) di sebuah desa terpencil di Lombok Utara. Dia akan selesai dari Taman Kanak Kanak pada bulan Juni 2021 dan kemudian akan melanjutkan ke Sekolah Dasar. Ayah mereka merupakan salah satu korban tewas dalam bencana gempa bumi pada 2018, sehingga untuk membantu kebutuhan hidup sehari-hari, Ayesha beserta kakaknya membantu ibu mereka menjualkan makanan kecil (gorengan) kepada para tetangga disana.
Aodi Sintiya
Aodi Sintiya berusia 12 tahun dan tinggal bersama ibunya di Lombok. Ayahnya meninggalkan mereka tanpa sebab beberapa tahun lalu. Tidak lama setelah itu, ibunya terkena stroke yang mengakibatkan lemahnya dan kelumpuhan sebagian badannya. Sejak itu, Aodi kecil sekarang bertanggung jawab untuk merawat ibunya. Setiap pagi, sebelum dia pergi ke sekolah, dia terlebih dahulu memandikan ibunya dan juga memasak makanan untuk hari itu. Setelah pulang sekolah, dia pasti akan langsung pulang kerumah untuk kembali merawat ibunya. Aodi adalah pelajar yang rajin dan unggul di Sekolah. Pada tahun 2020, ia beberapa kali menjuarai Kompetisi dalam mata pelajaran Sosial. Direkomendasikan ke Yayasan kami oleh gurunya, Aodi sangat senang dapat melanjutkan studinya dengan pendanaan dari sponsor kami.
AODI
12 tahun
Sekolah Dasar
Tinggal bersama ibunya
Lombok